REAKSI ASAM DAN BASA
Asam
merupakan zat yang memiliki sifat-sifat yang spesifik, misalnya memiliki rasa
asam, dapat merusak permukaan logam juga lantai marmer atau sering disebut
dengan korosif. Asam juga dapat bereaksi dengan logam dan menghasilkan gas
hydrogen, sebagai indicator sederhana terhadap senyawa asam, dapat dipergunakan
kertas lakmus, dimana asam dapat mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.
Basa
merupakan zat yang memiliki sifat-sifat yang spesifik, seperti licin jika
mengenai kulit dan terasa getir serta dapat merubah kertas lakmus merah menjadi
biru.
Konsep
asam-basa telah berkembang dan sampai dengan saat ini tiga konsep sangat membantu
kita dalam memahami reaksi kimia dan pembentukan molekul-molekul baru. Asam
menurut Arhenius, zat dikatakan sebagai asam jika dalam bentuk larutannya dapat
melepaskan ion H+, dan ion hydrogen merupakan pembawa sifat asam. Perhatikan
bagan 8.9,
Bagan 8.9.
Konsep Asam Arhenius
dibawah ini
diberikan dua contoh asam ;
HCl ⇄ H+ + Cl-
H2SO4 ⇄ H+ + HSO4-
Sedangkan
basa adalah zat yang alam bentuk larutannya dapat melepaskan ion OH-, dan ion
hidroksida merupakan pembawa sifat basa.
Dibawah ini
diberikan dua contoh basa, perhatikan juga bagan 8.10.
Bagan 8.10.
Konsep Basa Arhenius
NaOH ⇄ Na+ + OH-
NH4OH ⇄ NH4+ + OH-
Dari
pengertian tersebut dapat kita cermati bahwa air merupakan gabungan dari ion
hydrogen pembawa sifat asam dan ion hidroksida pembawa sifat basa, kehadiran
kedua ion ini saling menetralisir sehingga air merupaka senyawa yang bersifat
netral.
H2O ⇄ H+ + OH-
Persamaan
diatas menunjukkan adanya ion hydrogen [H+] yang bermuatan positif dan ion
hidroksida [OH-] yang bermuatan negatif. Selanjutnya reaksi-reaksi yang
melibatkan kedua ion tersebut dikenal dengan reaksi netralisasi.
Menurut
Lowry dan Bronsted, zat dikayakan sebagai asam karena memiliki kemampuan untuk
mendonorkan protonnya, sedangkan basa adalah zat yang menerima proton, sehingga
dalam sebuah reaksi dapat melibatkan asam dan basa.
Perhatikan
contoh reaksi pelarutan amoniak dalam air.
Reaksi
kekanan NH3 berperan sebagai aseptor proton (basa) dan H2O sebagai donor proton
(asam). Sedangkan reaksi ke kiri, ion amonium (NH4+) dapat mendonorkan
protonnya, sehingga berperan sebagai asam, sering disebut dengan asam konyugasi
Untuk ion
hidroksida (OH-) dapat menerima proton dan berperan sebagai basa dan disebut
dengan basa konyugasi.
Reaksi
diatas menghasilkan pasangan asam basa konyugasi, yaitu asam 1 dengan basa
konyugasinya, dan basa 2 dengan asam konyugasinya. Untuk lebih jelasnya contoh
lain diberikan seperti pada bagan 8.11, dua molekul NH3 dapat bereaksi, dimana
salah satu molekulnya dapat bertindak sebagai donor proton dan molekul lain
bertindak sebagai penerima proton. Hasil reaksi dua molekul tersebut
menghasilkan asam konyugasi dan basa konyugasi.
Bagan 8.11.
Konsep Asam-basa menurut Lowry dan Bronsted
Perkembangan
selanjutnya adalah konsep asam-basa Lewis, zat dikatakan sebagai asam karena
zat tersebut dapat menerima pasangan elektron bebas dan sebaliknya dikatakan
sebagai basa jika dapat menyumbangkan pasangan elektron. Konsep asam basa ini
sangat membantu dalam menjelaskan reaksi organik dan reaksi pembentukan senyawa
kompleks yang tidak melibatkan ion hidrogen maupun proton. Reaksi antara BF3
dengan NH3, dimana molekul NH3 memiliki pasangan elektron bebas, sedangkan
molekul BF3 kekurangan pasangan elektron (Bagan 8.12).
Bagan 8.12.
Konsep Asam menurut Lewis
NH3 + BF3 ⇄ F3B-NH3
Pada reaksi
pembentukan senyawa kompleks, juga terjadi proses donor pasangan elektron bebas
seperti;
AuCl3 + Cl- ⇄ Au(Cl4)-
ion klorida
memiliki pasangan elektron dapat disumbangkan kepada atom Au yang memiliki
orbital kosong (ingat ikatan kovalen koordinasi). Dalam reaksi ini senyawa
AuCl3, bertindak sebagai asam dan ion klorida bertindak sebagai basa.
REAKSI
OKSIDATIFPADA HIDROGEN
Pengertian
oksidasi dan reduksi disini lebih melihat dari segi transfer oksigen, hidrogen
dan elektron. Disini akan juga dijelaskan mengenai zat pengoksidasi (oksidator)
dan zat pereduksi (reduktor).
Oksidasi dan reduksi dalam hal
transfer oksigen
Dalam hal
transfer oksigen, Oksidasi berarti mendapat oksigen, sedang Reduksi adalah
kehilangan oksigen.
Sebagai
contoh, reaksi dalam ekstraksi besi dari biji besi:
Karena reduksi
dan oksidasi terjadi pada saat yang bersamaan, reaksi diatas
disebut reaksi REDOKS.
Zat
pengoksidasi dan zat pereduksi
Oksidator
atau zat pengoksidasi adalah zat yang mengoksidasi zat lain. Pada contoh reaksi
diatas, besi(III)oksida merupakan oksidator.
Reduktor
atau zat pereduksi adalah zat yang mereduksi zat lain. Dari reaksi di atas,
yang merupakan reduktor adalah karbon monooksida.
Jadi dapat
disimpulkan:
- oksidator adalah yang memberi oksigen kepada zat lain,
- reduktor adalah yang mengambil oksigen dari zat lain
Oksidasi dan reduksi dalam hal
transfer hidrogen
Definisi oksidasi dan reduksi dalam hal transfer hidrogen ini sudah lama dan kini tidak banyak digunakan.
Definisi oksidasi dan reduksi dalam hal transfer hidrogen ini sudah lama dan kini tidak banyak digunakan.
Oksidasi
berarti kehilangan hidrogen, reduksi berarti mendapat hidrogen.
Perhatikan
bahwa yang terjadi adalah kebalikan dari definisi pada transfer oksigen.
Sebagai contoh, etanol dapat dioksidasi menjadi etanal:
Sebagai contoh, etanol dapat dioksidasi menjadi etanal:
Untuk
memindahkan atau mengeluarkan hidrogen dari etanol diperlukan zat pengoksidasi
(oksidator). Oksidator yang umum digunakan adalah larutan kalium dikromat(IV)
yang diasamkan dengan asam sulfat encer.
Etanal juga
dapat direduksi menjadi etanol kembali dengan menambahkan hidrogen. Reduktor
yang bisa digunakan untuk reaksi reduksi ini adalah natrium tetrahidroborat,
NaBH4. Secara sederhana, reaksi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Zat
pengoksidasi (oksidator) dan zat pereduksi (reduktor)
- Zat pengoksidasi (oksidator) memberi oksigen kepada zat lain, atau memindahkan hidrogen dari zat lain.
- Zat pereduksi (reduktor) memindahkan oksigen dari zat lain, atau memberi hidrogen kepada zat lain.
Vitamin C
seharusnya tidak dialihkan ke Asam askorbat. Walaupun overlap, tetapi keduanya
tidak merujuk pada sekumpulan zat yang sama. Vitamin C merujuk pada:
- Asam L-askorbat
- Asam L-dehidroaskorbat
Sedangkan
Asam askorbat merujuk pada:
- Asam L-askorbat
- Asam D-askorbat
Keduanya
cuma overlap pada asam L-askorbat.
Asam askorbat merupakan bentuk reduksi dari asam
dehidroaskorbat, sebaliknya asam dehidroaskorbat dihasilkan dari oksidasi asam
askorbat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar