Pertanyaan:
1)
A)
Mengapa alkohol sukar disubstitusikan dengan gugus fungsi atau reagen
lain?
B) Jelaskan
upaya agar alkohol dapat disubtitusikan dengan reagen lain, berikan contoh!
Jawaban:
a) Alkohol
sukar untuk disusbtituskan karena alkohol merupakan zat yang nisbi bertitik
didih tinggi, dan alkohol mempunyai kurang dari lima atom karbon mudah sekali
larut dalam air, selain itu gugus fungsi alkohol juga bersifat polar. Banyak sifat
alkohol berbobot molekul rendah seperti air.
b) Upaya
agar alkohol dapat di substitusikan dengan reagen lain adalah dengan memakai
ikatan hidrogen karena alkohol mempunyai titik didih tinggi jika digabungkan
memakai ikatan hidrogen mengakibatkan terjadinya saling tarik menarik antara
atom hidrogen dari satu gugus hidroksil dengan atom oksigen dari gugus
hidroksil lain alkohol bisa menjadi erat
jika di kaitkan dengan gugus fungsi lain. Sebagaimana ikatan hidrogen sangat
berpengaruh pada sifat titik didih untuk membuat ikatan semakin kuat, dimana
titik didih tinggi ada di miliki oleh alkohol.
Contohnya: reaksi substitusi
nukleofil oleh air
CH3CH2CH2CH2CH2Cl + H2O -----> CH3CH2CH2CH2CH2OH
1-Kloropentana 1-Pentanol
Dimana pada reaksi di atas eliminasi HCl bersaing dengan substitusi, H pada H2o di substitusikan ke senyawa CH2 dan H pada CH2 tereliminasi dengan Cl, karena eliminasinya HCl bersaing dengan substitusi. Dimana kegunaan substitusi nukleofilik adalah terbentuknya ikatan baru antara jenuh dan karbon lain atau hetero atom. Pengetahuan mengenai mekanisme reaksi berguna untuk merancang parameter reaksi memaksimumkan perolehan produkk yang diinginkan.
1-Kloropentana 1-Pentanol
Dimana pada reaksi di atas eliminasi HCl bersaing dengan substitusi, H pada H2o di substitusikan ke senyawa CH2 dan H pada CH2 tereliminasi dengan Cl, karena eliminasinya HCl bersaing dengan substitusi. Dimana kegunaan substitusi nukleofilik adalah terbentuknya ikatan baru antara jenuh dan karbon lain atau hetero atom. Pengetahuan mengenai mekanisme reaksi berguna untuk merancang parameter reaksi memaksimumkan perolehan produkk yang diinginkan.
Pertanyaan:
1)
A) Mengapa alkana sukar bereaksi dengan
senyawa lain ?
B)
Jelaskan upaya yang dapat dilakukan agar alkana dapat bereaksi dengan senyawa
lain!
Jawaban:
a)
Alkana
sukar beraksi dengan senyawa lain karena alkana termasuk golongan parafin(hidrokarbon
jenuh) yang memiliki affinitas kecil
(sedikit gaya gabung). Selain itu alkana juga hidrokarbon yang rantai C nya
hanya terdiri dari ikatan kovalen tunggal saja yang sering disebut sebagai
hidrokarbon jenuh....karena jumlah atom Hidrogen dalam tiap2 molekulnya
maksimal, alkana bersifat kurang reaktif kecuali jika diberi panas. Alkana
memiliki ikatan C-C yang bersifat non polar dan C-H yang dapat dianggap non
polar karena beda keelektronegatifannya yang kecil. Maka dari itu alkana sukar
tuk beraksi dengan senyawa lain kecuali tdi jika di panaskan dan jika bereaksi
dengan halogen.
b) Upayanya:
Pada dasarnya, reaksi kimia melibatkan
pemutusan dan pembentukkan ikatan kimia zat-zat dalam reaksi. Untuk alkana ada
dua hal yang menentukan sifat kimianya, yaitu:
- Alkana memiliki 2 jenis ikatan kimia, yakni ikatan C-C dan C-H . katan C-C dan C-H tergolong kuat karena untuk memutuskan kedua ikatan tersebut diperlukan energi masingmasing sebesar 347 kJ/mol untuk C-C dan 413 kJ/mol untuk H-H. Energi tersebut dapat diperoleh dari panas seperti dari pemantik api pada pembakaran elpiji di atas.
- Alkana memiliki ikatan C-C yang bersifat non polar dan C-H yang dapat dianggap non polar karena beda keelektronegatifanny yang kecil. Ini yang menyebabkan alkana dapat bereaksi dengan pereaksi non polar seperti oksigen dan halogen.Sebaliknya, alkana sulit bereaksi dengn perekasi polar/ionik seperti asam kuat , basa kuat dan oksidator permanganat.
Reaksi alkana dengan oksigen diatas merupakan salah satu dari tiga reaksi
alkana akan dibahas di sini, yakni: pembakaran alkana, perengkahan
(craking)/eliminasi alkana, dan reaksi substitusi alkana oleh halogen.
1). Dapat mengalami reaksi substitusi/pergantian atom bila direaksikan
dengan halogen(F2, Cl2, Br2, I2)
Contoh:
2) Reaksi oksidasi / reaksi pembakaran dengan gas oksigen menghasilkan
energi. Pembakaran sempurna menghasilkan CO2, pembakaran tidak
sempurna menghasilkan gas CO
Reaksi yang terjadi:
CH4(g) + 2O2(g) ----->CO2(g)
+ 2H2O(g) + energi
CH4(g) + 1/2O2(g)------>CO(g)
+ 2H2O(g) + energi
3) Reaksi eliminasi penghilangan beberapa atom untuk membentuk zat baru.
Alkana dipanaskan mengalami eliminasi dengan bantuan katalis logam Pt/Ni akan
terbentuk senyawa ikatan rangkap /alkena.